"Sesungguhnya harapan itu selalu ada untuk orang yang berusaha. Berusahalah, maka harapan itu ada." -anonym-

Minggu, 22 Desember 2013

22 Desember 2013 yang konon katanya Hari Ibu







22 Desember 2013
Orang bilang hari ini adalah hari ibu
Orang bilang hari ini adalah hari dimana anak-anak mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih nya kepada ibu mereka
Orang bilang hari ini adalah hari untuk memperingati engkau, bu
Pada hari ini orang-orang mengirimkan bunga yang cantik untukmu, bu
Pada hari ini pula orang-orang memberikan pelukan hangat untukmu
Pada hari ini pula orang-orang membisikkan, "Aku sayang Ibu", kepadamu
Pada hari ini pula orang-orang mengistimewakanmu, bu
Tapi bagi kami,
hari ini hanyalah seperti hari-hari biasanya
Hari ini, tgl 22 Desember 2013 adalah hari-hari seperti biasanya, bu

Hari-hari dimana engkau selalu memperhatikan kami
Hari-hari dimana saling memberikan pelukan hangat
Hari-hari dimana saling bercanda tawa bersama
Hari-hari dimana selalu memberikan dukungan
Hari-hari dimana engkau selalu kami sayangi dan kami cintai, bu
Bu, mungkin kami hanyalah anak biasa
Anak yang terlahir biasa
Anak yang tumbuh dan kembang seperti biasanya
Tapi bagi kami, engkau adalah IBU YANG LUAR BIASA

Kami cinta ibu,
Kami sayang ibu,
dan kami pun selalu sayang ibu



We love you, Mom :*



Teruntuk ibu yang selalu kami sayangi,
Ibu Dra.Hj. Rosita Tjapah

-Teteh, Kakak, dan Adek-

Jumat, 05 Juli 2013

KADO TERINDAH UNTUKMU, AYAH


Jumat, 05 Juli 2013

Di Hari Jumat-Mu yang penuh berkah ini..
di hari terbaik-Mu ini..
Ku persembahkan hasil tetesan keringat, usaha, dan do’a orang-orang tersayang ini untukmu, ayah..
Ayah yang setiap hari banting tulang dan kerja keras demi membahagiakan orang-orang tersayang, terutama ibu, tisa, dan nadhiya..

Ayah..
Pahlawan dan ayah terbaik yang pernah ku miliki..
Di hari usiamu genap 52 tahun ini, kupersembahkan hasil pertanggungjawaban ini untukmu..
Walaupun hasilnya tidak sesempurna Sang Maha Pemilik Kesempurnaan, namun inilah hasil dan usaha optimalku.
Semoga ini dapat menjadi kado terbaik untukmu selama 22 tahun aku terlahir ke dunia ini..
Tak banyak yang dapat ku berikan, namun ku harap setidaknya ini dapat menjadi kado terindah untukmu, ayah.
Barakallah untuk usiamu, sehat selalu, dan semoga makin disayang sama Allah, ibu, tisa, nadhiya, dan orang-orang tersayang.

Ibu...
Bidadariku di dunia.
Terima kasih untuk doa yang tak pernah henti kau derapkan,
Terima kasih telah menjadi tempat berbagi ku untuk bercerita,
Terima kasih telah menjadi teman, kakak, dan ibu terbaik yang pernah ku miliki.
Hasil pertanggungjawaban ini pun kupersembahkan untukmu, ibu.
Ibu yang telah menjadikanku seperti sekarang ini.
Ibu yang selalu dan tak pernah berhenti untuk ku rindukan.

Kedua saudari ku tersayang,
Tisa dan Nadhiya..
Terima kasih untuk semua kasih sayang yang tak henti-hentinya.
Yang tak pernah berhenti mendo’akan dan yang tak pernah berhenti mendukung.
Pertanggungjawaban ini pun kepersembahkan untuk kalian, sayang..
Teteh sayang kalian.
Teruslah menjadi estafet keluarga yang selalu Allah cintai.

#Hari dimana menjadi saksi sejarah Hidupku
Alhamdulillah.
Segala Puji hanya untuk-Mu Yaa Rabbi Pemilik Kesempurnaan.

Sabtu, 08 Juni 2013

NOSTALGI(L)A #3

Akhirnya...
Atas permintaan pelaku, saya akan melanjutkan #ending dari cerita ini.
Maaf ya baru bisa memenuhi permintaannya. hihi.

Si Tono, Budi, dan Saya.. Apa akhir dari cerita ini??
Penasaran kan pasti??
Oke, kita mulai bercerita..


Oke, singkat cerita kami semua berteman baik ^_^

Si Tono yang memiliki jiwa kepribadian A (hasil analisis sendiri hehe..) dimana selalu berjuang dan ga pernah ada kata kalah atau pun menjadi yang tertinggal di kamus kehidupannya pun sepertinya sukses dalam karir dan perjalanannya :D (Sukses ya! Semoga barakah di setiap detiknya :D)
Tidak terlalu banyak yang saya tahu sih, ya berhubung udah jarang komunikasi lagi.
Tapi sepertinya dia menjadi pribadi yang lebih baik (Semoga aamiin :))
Saran dari saya cuma kurangin melankolisnya yaa dan lebih jujur sama diri sendiri (*nasehatin diri sendiri juga sih sebenarnya* hha)

Lalu bagaimana dengan Si Budi?
Si Budi sih sepertinya juga menjadi jiwa yang lebih kuat, di samping jiwa melankolisnya. Ya saya pun bingung harus menceritakan apa, saya juga kurang tau banyak tentang si Budi (Abis si Budi nya tertutup sih. hhi)
Kedekatan saya padanya pun sebenarnya tak jauh beda seperti kedekatan dengan teman biasa (bener deh!)
Hanya saja waktu itu lagi masanya putih abu-abu, jadinya ya gitu deh (tahu kan maksudnya. hhe)
Tapi makasih ya untuk semuanya, apapun itu :D *senyum gigi putih*
Yang saya liat sih dia sepertinya sedang berusaha untuk jujur pada dirinya sendiri.
Hmmm.. saya jadi keinget sama acara TV kemaren-kemaren, yang intinya
"Lakukanlah apa yang ingin dan dapat kamu lakukan,
bukan apa yang orang lain katakan."
Sepertinya kata-kata itu cocok untukmu saat ini. (*sok tau* hihi)
Ga ada yang salah kok sama semua yang udah terjadi, semua adalah proses. Jadi lebih berbaikan sama diri sendiri aja dulu :) Semoga ke depannya menjadi pribadi yang lebih baik lagi yaa :)) Semangat!!

Lalu bagaimana dengan saya sendiri?
Saya ya begini..
Semua akan menjadi kisah sekaligus pelajaran dalam hidup saya.
Itu semua terkadang bisa membuat saya senyum-senyum sendiri dan bahkan bisa membuat saya jadi melow *hahaha*
Namanya warna kan ga putih atau hitam aja kan?
Kadang ada merah, hijau, biru, kuning, abu-abu, ungu, dan lainnya.
Semua tergantung dari diri kita sendiri bagaimana mau menyikapinya, yang penting jangan jadikan itu beban.
Lebih bersahabat dengan diri sendiri untuk saat ini sepertinya pilihan yang tepat.
Semoga kedepannya kita semua dapat mengenang ini menjadi suatu warna yang dapat menggambarkan "PELANGI KEHIDUPAN" kita yaa.

Ana uhibbukum fillah :)

-THE END-

Senin, 18 Februari 2013

Korban "Flight"

Hmmm.. Tetiba ingin menulis quotation seseorang lagi (sebut saja: Wati) hhee.. ^_^

Sekarang lagi musim-musimnya hujan, dingin brrr~
Selain itu, banjir pun dimana-mana..
Tapi disini saya tidak ingin memaparkan hal tersebut, saya hanya ingin menyampaikan sebuah quotation si Wati itu saja. hehe

Begini kronologinya...
Mahasiswa tingkat akhir (jreng~jreng~jreng~), apa hubungannya? :|
Gitar pun terpetik dan hujan pun turun (rada melow yaa. hhe)
Suatu ketika, saat kami para penghuni kosan (sebut saja Rumah Jasmine - yang sebenarnya) ingin membeli makan di luar, ga ada angin ga ada ujan, ga ada pula petir menyambar, tiba-tiba si Wati ngomong gini,
"Aku menangis bukan karena aku sedih, aku menangis karena angin berhembus."
Lalu apa yang terjadi? Saya kaget dong! Tiba-tiba dia bilang gitu kagak pake kode apa gitu. hha
Terus saya cuma bisa bingung sambil mengkerutkan kening, berfikir lebih keras, berfikir dan berfikir apa sebenarnya maknanya. Hmm. langsung saya tanya aja, "Apa sih maksudnya?"
Eh, dia malah senyum-senyum doang.

Setelah saya teliti (kayak detektif aja) haha. ternyata Si Wati begono karena sindrom pasca nonton drama Korea (wualaaah... gubrak!) Pantesan seharian dia melow-melow gitu. hihi.

Jadi kesimpulannya, kalo kita ngeliyat atau ngerasa teman kita lagi melowlita abis, jangan nge judge dia lagi sedih atau terlalu sensitif. Karena bisa jadi itu efek dari nonton drama apapun itu atau justru nonton kisah sesungguhnya. hahaha (just have fun yoo ^_^9)

Minggu, 17 Februari 2013

Hikmah #2

Masih bingung dengan tukang parfum dan temannya? hhee
Jangan bingung toh.. Woles bahasa kerennya mah. hhi

Maksud dari postingan sebelumnya kalo hidup itu ada 2 pilihan, yaitu menjadi "tukang parfum" atau "temannya" itu simple kok. Tak serumit yang dibayangkan. Howalah..
Intinya, dalam kehidupan itu hanya ada 2 pilihan, ingin menjadi agen perubahan, atau hanya menjadi pengikut dari perubahan itu sendiri. Nah! Keterkaitannya dengan tukang parfum dan temannya, kaitkan sendiri yaa. Kan teman-teman cerdas dan berprestasi (kok jadi iklan. hha).
Ga bingung lagi kan? Jadi itu maksud yang ingin saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi yang membaca ^_^

Alhamdulillah~ Malam ini, jiwa-jiwa saya yang sempat tertidur menjadi bangkit kembali. Kenapa? Malam ini saya diingatkan dengan quatation teman saya lagi (sebut saja: Retno)
Begini ceritanya.....
Suatu ketika di ruang tengah, saya bersama teman-teman kosan sedang berkumpul sambil menonton televisi. Malam ini jadwalnya acaranya "Pak Mario Teguh". Ketika lagi memindahkan chanel televisi, teman kosan saya meminta kepada si Retno untuk memeindahkan chanel ke acara Pak Mario Teguh" tersebut, katanya, "Lagi butuh motivasi nih!". Sontak si Retno menjawab,
"Motivasi itu bukan diberi, diminta, atau dicari, tetapi dibangkitkan! Karena sebenarnya motivasi itu sudah ada dalam diri kita sendiri. Jadi kita hanya perlu membangkitkannya saja."
Subhanallah~
Lagi-lagi saya diingatkan betapa selama ini saya salah menilai.
Ketika saya lagi males dan tidak semangat, saya suka mengeluh, "Butuh motivasi nih!". Padahal sebenarnya motivasi itu sudah ada dan tetap ada dalam diri kita sendiri. Kita hanya kadang kala perlu untuk membangkitkannya ketika ia tertidur. Emang bener sih, mau berapa orang yang ngasih motivasi ke kita, kalau diri kita sendiri yang tidak memutuskan untuk bangkit, sampai kapanpun ia ga akan bangkit-bangkit.

Jadi kalo kita lagi down, teriaklah "BANGUNLAH MOTIVASI YANG SEDANG TIDUR! BANGKITLAH!" (^_^)9

Hikmah #1

Alhamdulillah..
Hari ini hari yang penuh makna, penuh hikmah, dan penuh teguran. :)
Memang benar kata pepatah, "Jika kita berteman dengan orang yang berjualan parfum, maka kita akan ikut menjadi wangi" ^_^

Di suatu waktu terjadilah percakapan saya dengan teman saya (sebut saja: Iin)
Kami sedang bersanda gurau sambil berbincang-bincang.
Kami pun ingin menjalankan rencana kami, yaitu ingin perawatan mata. Kenapa? Kami sama-sama memakai kacamata karena mata kami minus. Makanya kami memutuskan untuk melakukan perawatan mata agar minus kami berkurang, salah satunya obat mata yang terbuat dari madu (karena ini bukan ajang iklan, jadi saya tidak menjelaskan secara terperinci ya. hhe). Dan kita semua pun sudah tahu kan kalau madu itu adalah segala macam obat  (saya lupa ayat Al-Qur'an nya, cuma menurut risalah Rasulullah, beliau sering menggunakannya) :D
Padahal kalau dipikir-pikir, Allah udah sayang banget sama kita, tapi kenapa kita masih ga bisa menjaga pemberian-Nya? Astaghfirullah. Lagi-lagi diingatkan ^_^

Di tengah-tengah pembicaraan, si Iin melontarkan sebuah quotation seperti ini
"Segala sesuatu yang kita lihat di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan nanti di akherat kelak."
Subhanallah! kata-katanya singkat, padat, dan menohok, dan sekilas seperti ada sambaran kilat di atas kepala saya (kayak di tipi-tipi hhe). Astaghfirullahal'adzim.. Apakah kedua mata ini, yang merupakan titipan-Nya sudah menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya? Sudah berapa banyak pemandangan yang seharusnya tidak dilihat dengan menggunakan kedua mata ini? Astaghfirullah..Astaghfirullah.. Bagaimana nanti saya akan memepertanggungjawabkannya kelak? (petir langsung menyambar hhee)

Ya Allah, Ya Rabbi...
Ampunilah hamba Ya Allah..
Astaghfirullah.. Astaghfirullah..Astaghfirullahal'adzim...
Ya Rabbi, ampunillah segala sesuatu yang tidak seharusnya saya lihat dengan kedua mata ini..
Ya Rabbi, ampunilah segala sesuatu yang tidak seharusnya saya dengar dengan sepasang telinga ini..
Ya Rabbi, ampunilah segala sesuatu yang tidak seharusnya saya ucapkan dengan lidah ini..
Ampuni hamba Ya Allah..
Astaghfirullahal'adzim..

Teguran yang sangat sederhana, namun berdampak besar.
Kita terlahir di dunia ini hanya ada 2 pilihan, yaitu menjadi tukang parfum? atau temannya? ^_^9

Jumat, 15 Februari 2013

NOSTALGI(L)A #2

"Lalu apa yg terjadi dengan si Tono? dan apakah ungkapan hati si Budi diterima?"

Hmmm.. Kasih tau ga ya? (hehehe..)
Tono dan Budi alhamdulillah sehat wal'afiat kok sampai sekarang.. (hahaha)

"Waktu itu, tanpa berpikir panjang, saya pikir jawaban "YES" ga masalah. Kenapa ga dicoba? Itu sih pemikirian saya dulu, yang masih belum terlalu serius ke arah sana (Ke arah mana hayoo? haha)
Dan "YES" saya itu lah yang berdampak ke Tono. Kok bisa? Itulah yang tadinya saya tidak mengerti (emang sekarang udah ngerti?) hhaa.
Kelabilan emosi Tono saat itu saja yang membuat dia ga berpikir panjang. Kata orang-orang sih itu namanya patah hati (emang iya?!) haha. Lumayan lama dia menghindar untuk mencari kestabilan emosinya kembali. Bisa dibilang ga bisa dihitung hari, minggu, bahkan bulan. Tahunan! yaa Tahunan! Selama *tahun dia menganggap saya seakan-akan emang ga ada. Wajar sih. Tapi kalo liat respon dia seperti itu, rasanya saya itu makhluk terjahat di dunia. Kata maaf aja ampe ga cukup. Susah emang yang namanya "ikklas" itu.

Tapi 1 yang saya dapet,
"Persahabatan itu ya persahabatan.  Sampai kapanpun kamu mencoba melupakannya, itu akan semakin terlihat jelas di alam pikiranmu!"
Balapan motor yang dia lakukan itu hanya luapan emosi saja. Dia masih bisa berpikir sehat kok saat itu. Alhamdulillah tidak rerjadi sesuatu hal yang buruk saat itu. Kalau saja terjadi, mungkin saya juga ga bisa memaafkan diri saya sendiri sampai sekarang.

Mengingat kembali itu seolah-olah kita benar-benar sedang menari-nari dalam kejadian masa itu. Kejadian itu terlihat jelas, tak terlupakan satu hal pun (lebay!)

Ketika saya baru pertama kali yang namanya dekat dengan seseorang dengan ikatan yang berbeda (itu saya rasakan di masa akhir putih abu-abu), yang namanya berbagi cerita dengan para sahabat-sahabat yang setia mendengarkan dan menemaniku menangis. Semua itu saya rasakan.

Sebenarnya mengingat masa-masa putih abu-abu itu menyenangkan. Tertawa geli, senyum-senyum sendiri sampai dibilang kayak orang gila kalo diinget-inget. Mengingat boleh, tapi setidaknya jangan mengulangi sesuatu hal yang salahnya. (hhoho)

Seseorang berkata,
"Tak ada yang salah dengan cerita kehidupan kita, semua itu adalah cerita yang sudah tertulis.  Yang menjadi tantangan hanyalah bagaimana kita menghadapi kedepannya.  Apakah akan menjadi lebih baik, sama saja, atau malah lebih buruk?  Itulah PILIHAN!"
Setiap orang yang mempunyai hubungan dengan kita, hubungan apa pun itu, akan menjadi bagian cerita dalam hidup kita. Semua tergantung dari diri kita sendiri. Mau menjadi cerita pembangun, pembangkit, cerita aja, atau malah cerita terpuruk? Semua PILIHAN sist, bro!"

Ini lah ceritaku, bagaimana dengan cerita mu?

Senin, 11 Februari 2013

NOSTALGI(L)A #1

Tertawa geli jika saya melihat kembail postingan2 blog yang jaman dulu kala.
Rasanya lebay gituu. hhaa
Udah lama nih ga nulis di blog, ya walaupun tulisannya tidak begitu bagus (mungkin). hhe

Sekarang saya ingin menulis kembali, menulis kepingan-kepingan itu. ciaaa.. ya seperti lagunya Pasto (pergi untuk kembali) haiiyaaa. hehe

Tau kan kamu? (Pasti tau dong. :)) Kemarin saya baru buka blog ini kembali dan menggantikan title nya dengan "KEPINGAN MELANKOLIS". Kenapa saya ganti? Soalnya setelah diliat-liat, postingannya mellow semua. wuahaha Mungkin itu sisi melankolis saya sebagai wanita kali yaa. Wajar dong.. :)

Yiaah, walaupun banyak juga orang yg ga suka meloow, tapi percaya deh, semua orang itu punya sisi mellow nya, walaupun ga sama sih. hhee.. Mungkin ini mekanisme koping saya dalam mengatasi kegundahan hati atau bahasa kerennya Melankolis. Jadi, bagi siapapun yang menertawakan sisi melow seseorang itu sama saja dengan tidak menghormati hak dia sebagai manusia yang memiliki akal dan perasaan. Setuju?! Setuju atau tidak, setuju weh nyaak (sunda nya mulai keluar) haha.

Saya terlalu melankolis mungkin iya, tapi terlalu cuek juga iya (Nah lho!) hihi. Terlalu cuek disini mungkin lebih ke sisi tahu dan tidak tahunya mungkin yaa, dan mungkin juga dilihat dari sisi respek atau tidak dengan keadaan luar. Kenapa demikian? Karena saya seringkali dibilang "GA PEKA" dengan keadaan seseorang. 

Masih bingung? Oke deh, saya kasih contoh real nya begini :

"Suatu ketika (agak lebay dikit gpp ya? hhe) zaman dulu kala lah pokoknya. Zaman putih abu-abu (jaman nya galih dan ratna) hihi. Kagak cerita-cerita nih kalo ngomongin jaman mulu. hehe. Oke deh, dimulai yaa..
Di jaman itu, saya pernah disukai sama sahabat saya sendiri (sebut saja Tono) dan mungkin dampaknya masih sampai sekarang (hayoo lho!! anak orang) haha. Saya sih sebenarnya bukan ga peka juga sih, Tapi lebih tepatnya kagak mau ke-GR an. haha. Sampai suatu ketika, ada seorang laki-laki (sebut saja Budi) yang mengutarakan perasaannya kepada saya. Kesempatan bagus nih, masa ditolak? hhaha . Wajar ya, itu masih pemikirian jaman dulu. hha. Terus hubungannya dengan sahabat saya tadi apa?? Si Tono ngamuk berat, sumpah!! bukan kayak orang deh sepertinya. Dia berubah ampe 180 derajat. Saat itu sih saya masih belum tau ya sebabnya kenapa. Dia kagak mau bilang kenapa2nya. Cerita-cerita lagi udah jarang. Cuma emang rada aneh sih yaa, dia kagak bilang kenapa apanya, tiba-tiba langsung diemin saya dong, bahkan dia sampai menghindar, dan lebih nekatnya dia ampe balapan motor (agak lebay nih. hhe) untuk ngilangin stres nya. Wow!! Pasti sebagian orang ngomong gitu, tapi perasan saya saat itu serba salah bro! Dan saya pun ga bisa berbuat apa-apa."

Lalu apa yg terjadi dengan si Tono? dan apakah ungkapan hati si Budi diterima?

Berhubung saya harus ke kampus, nanti saya lanjutin lagi yaa..

~to be continued~